Banyuwangi - Dalam penutupan ritual adat budaya seblang
di Desa Olehsari Kecamatan Glagah, Kamis siang (8/9), bupati Abdullah
Azwar Anas, meminta kepada masyarakat Banyuwangi, agar mempertahankan
dan melestarikan adat budaya yang sudah ada.
Menurut bupati, tradisi
adat budaya seblang ini, di nilai sebagai adat budaya masyarakat
Banyuwangi yang tertua, karena mulai di laksanakan pada 1930 lalu.
Oleh
karena itulah, kata bupati, pemerintah daerah akan terus mendorong
masyarakat setempat agar mempertahankan budaya seblang ini. Sementara
itu, bupati juga menyoalkan lokasi yang di gunakan untuk adat seblang di
Desa Olehsari tersebut.
Menurut bupati, lokasi untuk adat seblang
ini memiliki kekhususan tersendiri, dan tidak sembarang di desain. Hal
itu terbukti, dari desain yang lama yang sudah di perbaiki, ternyata di
nilai tidak cocok oleh masyarakat setempat. Bupati menegaskan,
pemerintah daerah akan mensupport kegiatan seluruh kebudayaan di
Banyuwangi, dalam upaya mempertahankan tradisi dan adat budaya
masyarakat Banyuwangi. “ ini adalah tradisi luar biasa, termasuk salah
satu tradisi tertua bahakan di Banyuwangi, dan pemerintah mendorong agar
terus dipertahankan “, ujarnya.
Ritual adat budaya seblang ini, di
laksanakan di Desa Olehsari Kecamatan Glagah, sejak (2/9) – (8/9). Adat
seblang ini merupakan adat tradisional, yang di laksanakan setiap satu
tahun sekali, setiap 2 hari setelah hari raya idul fitri. (ilex-funny)
di Desa Olehsari Kecamatan Glagah, Kamis siang (8/9), bupati Abdullah
Azwar Anas, meminta kepada masyarakat Banyuwangi, agar mempertahankan
dan melestarikan adat budaya yang sudah ada.
Menurut bupati, tradisi
adat budaya seblang ini, di nilai sebagai adat budaya masyarakat
Banyuwangi yang tertua, karena mulai di laksanakan pada 1930 lalu.
Oleh
karena itulah, kata bupati, pemerintah daerah akan terus mendorong
masyarakat setempat agar mempertahankan budaya seblang ini. Sementara
itu, bupati juga menyoalkan lokasi yang di gunakan untuk adat seblang di
Desa Olehsari tersebut.
Menurut bupati, lokasi untuk adat seblang
ini memiliki kekhususan tersendiri, dan tidak sembarang di desain. Hal
itu terbukti, dari desain yang lama yang sudah di perbaiki, ternyata di
nilai tidak cocok oleh masyarakat setempat. Bupati menegaskan,
pemerintah daerah akan mensupport kegiatan seluruh kebudayaan di
Banyuwangi, dalam upaya mempertahankan tradisi dan adat budaya
masyarakat Banyuwangi. “ ini adalah tradisi luar biasa, termasuk salah
satu tradisi tertua bahakan di Banyuwangi, dan pemerintah mendorong agar
terus dipertahankan “, ujarnya.
Ritual adat budaya seblang ini, di
laksanakan di Desa Olehsari Kecamatan Glagah, sejak (2/9) – (8/9). Adat
seblang ini merupakan adat tradisional, yang di laksanakan setiap satu
tahun sekali, setiap 2 hari setelah hari raya idul fitri. (ilex-funny)
Fri Oct 19, 2012 7:01 am by Tamu
» Dinas Koperasi Banyuwangi Terima Rombongan Studi Banding Propinsi Lampung
Tue Sep 13, 2011 6:44 pm by prasastyfm
» Beri Contoh Terus, DKP Bersihkan Kalilo Dari Sampah
Tue Sep 13, 2011 6:39 pm by prasastyfm
» Lowongan Kerja Guru dan KepSek PT. Gracia Trimitra Manunggal
Tue Sep 13, 2011 12:29 am by Admin
» Mp3 Remix 2011 Radio New Prasasty Fm Banyuwangi
Mon Sep 12, 2011 11:51 pm by Tamu
» Info CPNS Dharmasraya 2011 – 2012
Mon Sep 12, 2011 11:35 pm by Tamu
» Mp3 Remix Radio New Prasasty Fm Banyuwangi
Mon Sep 12, 2011 10:45 pm by Admin
» Tren Penumpang Pesawat Blimbingsari Meningkat
Mon Sep 12, 2011 7:44 pm by prasastyfm
» Ayo Dulur Kabeh Rame-rame Jaga Kebersihan
Mon Sep 12, 2011 7:42 pm by prasastyfm