Banyuwangi Minta 15 Persen Saham Tambang Emas Tumpang Pitu

TEMPO Interaktif, Surabaya - Bupati Banyuwangi Abdulah Aswar Anas segera mengajukan permintaan golden share
sebesar 15 persen dalam pengelolaan tambang emas di Gunung Tumpang
Pitu, Banyuwangi. Permintaan Anas ini telah disampaikan langsung kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan akan segera disampaikan kepada PT Indo Multi Niaga (IMN) selaku pengelola pertambangan.

"Saya
sudah bicara dengan Pak Gubernur dan sudah disetujui," kata Anas,
Selasa, 6 September 2011. Menurut dia, dalam izin pertambangan yang
ditandatangani antara Bupati Banyuwangi sebelumnya, Ratna Ani Lestari,
dengan PT IMN tidak disebutkan secara rinci berapa persen keuntungan
pertambangan yang dikembalikan kepada masyarakat Banyuwangi.

"Izin yang ditandatangani bupati terdahulu sangat normatif. Memang golden share
ini tidak diatur dalam Undang-Undang Pertambangan, tapi juga tidak
dilarang dan kami akan berjuang untuk mendapatkannya," imbuh Anas.

Dia mencontohkan permintaan golden share
ini setidaknya juga terjadi antara Pemerintah Sumbawa Barat dengan
salah satu perusahaan tambang emas asal Kanada di mana Sumbawa Barat
saat ini mendapatkan golden share sebesar 17 persen.

Dengan adanya golden share,
keuntungan tambang emas bagi rakyat Banyuwangi akan bisa diukur,
misalnya keuntungan 15 persen ini akan dipergunakan untuk pembangunan
gedung sekolah, puskesmas, serta layanan bagi masyarakat lainnya.

"Memang ada corporate social responsibility (CSR), tapi itu kan terkait dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas. CSR itu manfaatnya kurang bisa diukur, tapi kalau golden share mudah diukur," kata dia.

Untuk mendapatkan golden share,
Banyuwangi telah meminta bantuan Pemerintah Jawa Timur maupun DPRD Jawa
Timur untuk mendesak PT IMN maupun pemerintah pusat agar mengubah
perjanjian pengelolaan tambang emas di Gunung Tumpang Pitu.

FATKHURROHMAN TAUFIQ