[You must be registered and logged in to see this link.]dok.INTELIJEN
Di Gunung Tumpang Pitu terdapat sebuah pura, Segara Tawang Alun,
adakah nilai mistis tertentu terkait keberadaan letak Pura yang
letaknya di antara pesisir Pantai Selatan dan kaki Gunung Tumpang Pitu?
Di wilayah Banyuwangi sebelah selatan, dulunya tempat pertapaan Whong
Agung Wilis. Tokoh setelah Prabu Tawang Alun pada abad 16 ini, berjuang
melawan kompeni Belanda di daerah Grajagan sampai wilayah selatan
hingga ke Pulau Merah.
Di dalam keyakinan umat Hindu ada semacam
tingkatan menuju kesempurnaan dengan menaiki tingkatan-tingkatan
tertentu. Adakah hubungan antara pura itu dengan Gunung Tumpang Pitu?
Memang ada. Whong Agung Wilis itu seorang pendeta yang bertapa di
daerah selatan namanya “Segoro Kidul”. Di sana beliau adalah seorang
tokoh yang menggerakkan perlawanan kepada setiap pendatang seperti mulai
dari orang Bugis, Madura, Islam, Mataram dan terakhir penjajah Belanda.
Nah,
itu yang dilawan Whong Agung Wilis dengan dibantu beberapa tokoh di
antaranya seorang wanita bernama Putri Sayu Wiwit dan Pangeran Jagapati.
Kedua tokoh ini terus membantu Whong Agung Wilis dalam mempertahankan
Blambangan di daerah selatan.
Dari situ, konsentrasi kekuatan di
pusatkan di daerah selatan, tepatnya di Segoro Kidul karena terkait
dengan kekuatan Nyai Roro Kidul yang bersifat metafisis. Memang
tempatnya setelah kita ketahui, strategis betul.
Karena itu,
ketika Jepang menduduki Indonesia selama periode 1942-1945 dibuatlah goa
yang dijadikan sebagai tempat pertahanan mereka, seperti daerah Pulau
Hijau dan Gunung Tumpang Pitu itu.
Menurut sejarahnya memang,
tempat itu dulunya digunakan sebagai pusat konsentrasi kekuatan
orang-orang Blambangan yang dipimpin Whong Agung Wilis untuk menyerang
wilayah Muncar (dahulu bernama Luhpangpang).
Itu satu nama kota
kabupaten bandar yang diserang dan direbut paksa kompeni Belanda. Di
daerah selatan, pusat kegiatan perikanan wilayah Banyuwangi di dekat
Meru Betiri tetapi lebih ke timur lagi menghadap Selat Bali. Di sana
banyak terdapat situs-situs Kerajaan Blambangan antara lain Sitingkil,
Umpak Songo dan lainnya.
Menurut informasi masyarakat
sekitar, ada cerita terkait ditemukannya harta karun. Apakah ini
berhubungan dengan keberadaan pura itu sendiri?
Benar, ini terkait dengan sejarah Blambangan. Di sana terdapat
Kerajaan Macan Putih dengan seorang rajanya yang bernama Prabu Tawang
Alun yang juga seorang petapa.
Letaknya ada di antara Gunung
Raung dan Gunung Ijen. Di sebelah selatan Gunung Meru Betiri, sebelah
timur Bali (wilayah Alas Purwo) dan sebelah utara Pulau Merah.
Jadi, Meru Bertiri dengan Alas Purwo itu satu jalur, nah Gunung Ijen itu terletak di tengah-tengahnya.
Ketika
dahulu ada upacara keagamaan dengan meletakkan sesaji, salah satunya
berupa koin emas yang diletakkan di daerah gua-gua di situ. Itu syarat
untuk menuju kesempurnaan.
Akibat banyaknya sesaji itu maka
sekarang para kapitalis Jakarta termasuk Bupati Banyuwangi pun
ikut-ikutan menganggap ada tambang emas padahal tidak ada sama sekali.
Tapi
kalau banyak tersebar koin-koin emas memang benar adanya, yakni di
laut, di gua-gua dan sekitar Pura Segara dan tempat pertapaannya Whong
Agung Wilis di puncak itu. Adanya koin itu karena upacara keagamaan
yang menuju tempat bertapanya beliau yang juga merupakan tokoh
Blambangan menantu dari Kerajaan Mangui.
Jadi, Kerajaan Macan
Putih dengan Kerajaan Mangui itu ada keterkaitan sejarah dan darah.
Kemudian, mengenai keberadaan sarang burung walet di sana benar dan
banyak jumlahnya. Ini kaitannya dengan mistis.
Kalau kita menemukannya maka hari itu juga harus diambil kalau tidak, maka akan hilang nanti, itu sudah syaratnya.
Sarang
burung walet banyak terdapat di daerah Pulau Merah lalu tebing Pulau
Hijau di sebelah timurnya sampai wilayah Grajagan di Alas Purwo.
Di
sana juga ada terdapat pura peninggalan jaman kuno tapi saya belum tahu
dari mana asalnya, nama pura itu Giri Seloka. Saya melihat ada kesamaan
antara Pura Segara Tawang Alun dengan Pura Giri Seloka.
Alas
Purwo juga tempat yang paling banyak dikunjungi untuk tujuan meditasi
dari berbagai latar belakang etnis dan religius dari berbagai daerah.
Gua-gua
meditasi itu adalah Gua Istana, Gua Putri dan Gua Padepokan selain Gua
Macan yang memang mempunyai nilai mistis tinggi. Kalau setiap malam satu
Suro, sudah pasti Alas Purwo banyak dikunjungi orang.
Mereka
datang dengan berbagai tujuan, memang Alas Purwo bagi sebagian besar
masyarakat Banyuwangi dikenal sebagai tempat yang sangat wingit dan
mistis.
Biasanya wilayah sekitar pura seharusnya dijaga dan
dilestarikan alamnya tetapi di atas Pura Segara Tawang Alun ini terdapat
aktivitas eksplorasi tambang emas. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Itu terjadi karena isu saja sehingga membuat masyarakat sekitar jadi
tergiur. Sebenarnya itu bukan tambang emas tetapi koin-koin emas, patung
atau benda-benda lain yang masih banyak tersebar di sana akibat buangan
sesaji upacara keagamaan.
Terutama di wilayah Alas Purwo, jadi
bukan berarti disitu ada tambang emas. Isu mengenai keberadaan tambang
emas, baik di Tumpang Pitu, Pulau Merah sampai Alas Purwo itu tidak ada.
Jika
ditinjau dari aspek mitologis, metafisis dan kosmis pada kawasan
tersebut. Manfaat apa yang bisa diambil pada kawasan tersebut?
Tokoh Prabu Tawang Alun dan Whong Agung Wilis itu adalah seorang raja
sekaligus pendeta yang sering melakukan meditasi atau pertapaan. Ini
terkait dengan keseimbangan hubungan antara jagat besar dan kecil.
Dari
sisi mitologi, menurut Prapat Agung, ada satu mitos yang menyatakan
bahwa Blambangan dengan Bali itu satu pulau atau daratan kemudian pecah
dan jadilah seperti sekarang.
Dari sisi metafisis dan kosmisnya,
ditinjau dari batin atau spiritual perpaduan antara bio-plasma dan
bio-elektron yang terdapat di setiap jiwa seseorang seperti Whong Agung
Wilis yang membaur dengan bio-plasma yang ada di lingkungan sekitar maka
akan terjadi suatu kekuatan bio-energi.
Bio-energi merupakan
kekuatan alamiah yang hebat, berasal dari energi batin sebagai sumber
kehidupan dan memenuhi alam semesta yang membawa dampak positif.
(INTELIJEN)
Fri Oct 19, 2012 7:01 am by Tamu
» Dinas Koperasi Banyuwangi Terima Rombongan Studi Banding Propinsi Lampung
Tue Sep 13, 2011 6:44 pm by prasastyfm
» Beri Contoh Terus, DKP Bersihkan Kalilo Dari Sampah
Tue Sep 13, 2011 6:39 pm by prasastyfm
» Lowongan Kerja Guru dan KepSek PT. Gracia Trimitra Manunggal
Tue Sep 13, 2011 12:29 am by Admin
» Mp3 Remix 2011 Radio New Prasasty Fm Banyuwangi
Mon Sep 12, 2011 11:51 pm by Tamu
» Info CPNS Dharmasraya 2011 – 2012
Mon Sep 12, 2011 11:35 pm by Tamu
» Mp3 Remix Radio New Prasasty Fm Banyuwangi
Mon Sep 12, 2011 10:45 pm by Admin
» Tren Penumpang Pesawat Blimbingsari Meningkat
Mon Sep 12, 2011 7:44 pm by prasastyfm
» Ayo Dulur Kabeh Rame-rame Jaga Kebersihan
Mon Sep 12, 2011 7:42 pm by prasastyfm