Banyuwangi - Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan
serta melaksanakan amanat para leluhur, warga Dukuh Kupen Kidul Dusun
Kampung Baru Desa Glagah Kecamatan Glagah, menggelar acara ritual kupat
pitu, yang digelar pasca lebaran, selama 2 hari berturut turut, sejak
Senin (5/9) – Selasa (6/9).
Ketua pemangku adat Dukuh Kupen Kidul
Dusun Kampung Baru Kecamatan Glagah, Sanusi Marhaedi, mengatakan, acara
kupat pitu ini adalah acara ritual yang dilakukan setiap tahun, yaitu
pada hari ke 7 bulan syawal. Acara kupat pitu ini menurut Sanusi,
dilatarbelakangi oleh adanya amanat leluhur Dukuh Kupen Kidul yang
bernama Buyut Saridin, yang menyarankan untuk melakukan prosesi ritual
acara kupat pitu.
Menurut Sanusi, banyak ritual yang harus
dilaksanakan dalam prosesi kupat pitu tersebut, sejak (5/9) hingga
berakhr pada (6/9) malam tersebut, seperti, ritual mocoan lontar, ritual
ngangsu banyu penguripan, atau mandi air sumur yang ada hutan alas
cempoko putih yang terletak diwilayah dukuh Kupen Kidul, serta arak
arakan kupat gunggung. Selain 3 ritual inti tersebut, ada juga
penampilan kesenian, seperti gedogan, tari barong, kuntulan, serta
agklung caruk yang diperankan oleh para ibu rumah tangga dukuh kupang
kidul.
Yang unik dalam acara kupat pitu ini menurut sanusi adalah,
saat ritual arak arakan kupat gunggung, pasalnya, puluhan ketupat yang
berasal dari sumbangan warga tersebut, setelah diarak, menjadi rebutan
oleh masyarakat sekitar, karena, bila sudah menjadi rejeki warga, maka
kupat yang diterima warga tersebut, didalamnya akan terisi uang secara
magis, yang artinya, penerima ketupat tersebut, dalam jangka waktu
satutahun kedepan dipercaya rezekinya akan lancar.
Hal tersebut
seperti yang dialami oleh kepala Desa Glagah, Haji Hairihi, yg menemukan
uang Rp.1000 didalam ketupat yang berhasil diperebutkannya.
Sanusi
Marhaedi menambahkan, masyarakat yang menonton acara kupat pitu
tersebut, tidak diperkenankan menggunakan pakaian berwarna merah,
karena, bilamana ada yang menggunakan pakaian warna merah, maka akan
langsung kesurupan, dan akan tersadar bilamana baju merahnya tersebut
dilepas. (daus-funny)
serta melaksanakan amanat para leluhur, warga Dukuh Kupen Kidul Dusun
Kampung Baru Desa Glagah Kecamatan Glagah, menggelar acara ritual kupat
pitu, yang digelar pasca lebaran, selama 2 hari berturut turut, sejak
Senin (5/9) – Selasa (6/9).
Ketua pemangku adat Dukuh Kupen Kidul
Dusun Kampung Baru Kecamatan Glagah, Sanusi Marhaedi, mengatakan, acara
kupat pitu ini adalah acara ritual yang dilakukan setiap tahun, yaitu
pada hari ke 7 bulan syawal. Acara kupat pitu ini menurut Sanusi,
dilatarbelakangi oleh adanya amanat leluhur Dukuh Kupen Kidul yang
bernama Buyut Saridin, yang menyarankan untuk melakukan prosesi ritual
acara kupat pitu.
Menurut Sanusi, banyak ritual yang harus
dilaksanakan dalam prosesi kupat pitu tersebut, sejak (5/9) hingga
berakhr pada (6/9) malam tersebut, seperti, ritual mocoan lontar, ritual
ngangsu banyu penguripan, atau mandi air sumur yang ada hutan alas
cempoko putih yang terletak diwilayah dukuh Kupen Kidul, serta arak
arakan kupat gunggung. Selain 3 ritual inti tersebut, ada juga
penampilan kesenian, seperti gedogan, tari barong, kuntulan, serta
agklung caruk yang diperankan oleh para ibu rumah tangga dukuh kupang
kidul.
Yang unik dalam acara kupat pitu ini menurut sanusi adalah,
saat ritual arak arakan kupat gunggung, pasalnya, puluhan ketupat yang
berasal dari sumbangan warga tersebut, setelah diarak, menjadi rebutan
oleh masyarakat sekitar, karena, bila sudah menjadi rejeki warga, maka
kupat yang diterima warga tersebut, didalamnya akan terisi uang secara
magis, yang artinya, penerima ketupat tersebut, dalam jangka waktu
satutahun kedepan dipercaya rezekinya akan lancar.
Hal tersebut
seperti yang dialami oleh kepala Desa Glagah, Haji Hairihi, yg menemukan
uang Rp.1000 didalam ketupat yang berhasil diperebutkannya.
Sanusi
Marhaedi menambahkan, masyarakat yang menonton acara kupat pitu
tersebut, tidak diperkenankan menggunakan pakaian berwarna merah,
karena, bilamana ada yang menggunakan pakaian warna merah, maka akan
langsung kesurupan, dan akan tersadar bilamana baju merahnya tersebut
dilepas. (daus-funny)
Fri Oct 19, 2012 7:01 am by Tamu
» Dinas Koperasi Banyuwangi Terima Rombongan Studi Banding Propinsi Lampung
Tue Sep 13, 2011 6:44 pm by prasastyfm
» Beri Contoh Terus, DKP Bersihkan Kalilo Dari Sampah
Tue Sep 13, 2011 6:39 pm by prasastyfm
» Lowongan Kerja Guru dan KepSek PT. Gracia Trimitra Manunggal
Tue Sep 13, 2011 12:29 am by Admin
» Mp3 Remix 2011 Radio New Prasasty Fm Banyuwangi
Mon Sep 12, 2011 11:51 pm by Tamu
» Info CPNS Dharmasraya 2011 – 2012
Mon Sep 12, 2011 11:35 pm by Tamu
» Mp3 Remix Radio New Prasasty Fm Banyuwangi
Mon Sep 12, 2011 10:45 pm by Admin
» Tren Penumpang Pesawat Blimbingsari Meningkat
Mon Sep 12, 2011 7:44 pm by prasastyfm
» Ayo Dulur Kabeh Rame-rame Jaga Kebersihan
Mon Sep 12, 2011 7:42 pm by prasastyfm